Kamis, 03 Februari 2011

story #1

"kamu sering ga ngerasa iri sama temen kamu yang mungkin, ehem 'lebih' dari kamu?"

"ha? apa?" dony seakan heran ketika bita mendadak bertanya ditengah tidurnya.

"iya, kamu pernah ga ngerasa iri sama orang lain?" bita menegaskan.

dengan wajah penuh senyum kesabaran, dony menjawab perlahan, "emangnya kenapa sayang? iya aku pernah kok. sering malah. kamu kenapa ga tidur? kamu kan lagi sakit. ga usah banyak pikiran dulu ya.."

"ga salah kan ya kalo aku iri sama orang lain? aku capek klo mesti sakit sakitan terus kya gini. aku ngiri sama temen temen aku. mereka bisa main sepuasnya. mereka bisa nyenengin orang tuanya. mereka bisa jalan jalan sama pacarnya. ga kya aku ya..."

kalimatnya terhenti ketika dony mendadak mencium bita tepat di bibirnya. bita pun mulai meneteskan air mata.

"cep cep, pacar aku ga boleh nangis dong" dony berusaha menenangkan kekasihnya.

seraya menghapus air mata bita, dony berkata, "kamu boleh iri sama orang lain. tapi kamu harus inget sayang, rasa iri itu ga boleh dijadiin beban pikiran kamu. kamu harus jadiin rasa iri itu sebagai semangat kamu"

"semangat? maksud kamu gimana?"

"iya semangat. kamu mau kan bisa jadi kya mereka? kamu mau kan bisa ngebahagiain orang orang sekitar kamu? coba jadiin itu sebagai motivasi kamu. kamu ngerti kan maksud aku?"

"ia, aku ngerti sedikit"

"coba sekarang, tanam dalam pikiran kamu, 'aku mau sehat seperti orang orang yang lain'. aku yakin kamu pelanpelan pasti sehat. terus bisa ngebahagiain orang lain. kamu percaya sama aku kan?"

"haaaaah iya aku percaya sama kamu yang. kamu janji ya selalu ada disamping aku. walaupun aku kya gini?"

"iya aku janji. dah sekarang kamu tidur yaa"

bita pun tersenyum puas ketika ia menerima kecupan hangat di keningnya. dalam hati tak hentinya ia bersyukur karena Tuhan telah mengirimkan kekasihyang begitu sempurna. yaa itu dony.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar